Dampak Ketunarunguan Bagi Keluarga
Berhasil tidaknya anak
tunarungu melaksanakan tugasnya sangat tergantung pada bimbingan dan pengaruh
keluarga. Tidaklah mudah bagi orangtua untuk menerima kenyataan bahwa anaknya
menderita cacat. Reaksi pertama saat orang tua mengetahui bahwa anaknya
menderita tunarungu adalah merasa terpukul dan bingung. Reaksi ini kemudian
diikuti dengan reaksi lain.
Reaksi-raksi
yang tampak biasanya dapat dibedakan atas bermacam-macam pola yaitu:
a. Timbulnya rasa
bersalah atau berdosa
b. Orang tua menghadapi
cacat anaknya dengan perasaan kecewa, karena tidak memenuhi harapannya.
c. Orang tua malu
menghadapi kenyataan bahwa anaknya berbeda dari anak-anak yang lain.
d. Orang tua menerima
anaknya beserta keadaan sebagaimana mestinya.
Sebagai reaksi dari
orangtua di atas sikap-sikapnya itu, maka:
i.
Orangtua ingin menebus dosa dengan jalan mencurahkan
kasihsayangnya secara berlebih-lebihan kepada anaknya
ii.
Orang tua biasanya menolak kehadiran anaknya
iii.
Orangtua cenderung menyembunyikan anaknya atau menahannya di
rumah
iv.
Orang tua bersikap realistis pada anaknya.
Sikap-sikap
orang tua ini mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan
kepribadian anaknya. Sikap-sikap yang kurang mendukung akan keadaan anaknya,
makatentu saja akan menghambat perkembangan anaknya misalnya dengan
melindunginya aau dengan mengabaikannya.
Dra. H. T. Sutjihati
Somantri, PsyCH. (1996). Psikologi Anak
Luar Biasa
artikelnya lengkap dan oke, tp alangkah bagusnya klu dampak anak tuna rungu terhadap lingkungan langsung dijadikan satu artikel tidak dipisahkan.terima kasih
BalasHapusoh iya, bisa jadi masukan membangun.
Hapusmakasi banyak
Blognya sudah bagus, artikel-artikelnya menambah wawasan saya.
BalasHapustrimakasi banyak, alhamdulillaah bisa membantu menambah wawasan :)
Hapus