Minggu, 24 November 2013

Dampak Ketunarunguan Bagi Keluarga

Dampak Ketunarunguan Bagi Keluarga

Berhasil tidaknya anak tunarungu melaksanakan tugasnya sangat tergantung pada bimbingan dan pengaruh keluarga. Tidaklah mudah bagi orangtua untuk menerima kenyataan bahwa anaknya menderita cacat. Reaksi pertama saat orang tua mengetahui bahwa anaknya menderita tunarungu adalah merasa terpukul dan bingung. Reaksi ini kemudian diikuti dengan reaksi lain.


Reaksi-raksi yang tampak biasanya dapat dibedakan atas bermacam-macam pola yaitu:
a.       Timbulnya rasa bersalah atau berdosa
b.       Orang tua menghadapi cacat anaknya dengan perasaan kecewa, karena tidak memenuhi harapannya.
c.       Orang tua malu menghadapi kenyataan bahwa anaknya berbeda dari anak-anak yang lain.
d.       Orang tua menerima anaknya beserta keadaan sebagaimana mestinya.
Sebagai reaksi dari orangtua di atas sikap-sikapnya itu, maka:
i.                     Orangtua ingin menebus dosa dengan jalan mencurahkan kasihsayangnya secara berlebih-lebihan kepada anaknya
ii.                    Orang tua biasanya menolak kehadiran anaknya
iii.                  Orangtua cenderung menyembunyikan anaknya atau menahannya di rumah
iv.                  Orang tua bersikap realistis pada anaknya.
Sikap-sikap orang tua ini mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan kepribadian anaknya. Sikap-sikap yang kurang mendukung akan keadaan anaknya, makatentu saja akan menghambat perkembangan anaknya misalnya dengan melindunginya aau dengan mengabaikannya.
Dra. H. T. Sutjihati Somantri, PsyCH. (1996). Psikologi Anak Luar Biasa


4 komentar:

  1. artikelnya lengkap dan oke, tp alangkah bagusnya klu dampak anak tuna rungu terhadap lingkungan langsung dijadikan satu artikel tidak dipisahkan.terima kasih

    BalasHapus
  2. Blognya sudah bagus, artikel-artikelnya menambah wawasan saya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. trimakasi banyak, alhamdulillaah bisa membantu menambah wawasan :)

      Hapus