Karakteristik
Tunarungu
a. Karakteristik anak tunarungu
dalam aspek akademik
Keterbatasan dalam kemampuan berbicara dan berbahasa
mengakibatkan anak tunarungu cenderung memiliki prestasi yang rendah dalam mata
pelajaran yang bersifat verbal dan cenderung sama dalam mata pelajaran yang
bersifat non verbal dengan anak normal seusianya.
b. Karakteristik
anak tunarungu dalam aspek sosial-emosional adalah sebagai berikut:
i.
Pergaulan
terbatas dengan sesama tunarungu, sebagai akibat dari keterbatasan dalam
kemampuan berkomunikasi.
ii.
Sifat ego-sentris
yang melebihi anak normal, yang ditunjukkan dengan sukarnya mereka menempatkan
diri pada situasi berpikir dan perasaan orang lain, sukarnya menye-suaikan
diri, serta tindakannya lebih terpusat pada "aku/ego", sehingga kalau
ada keinginan, harus selalu dipenuhi.
iii.
Perasaan
takut (khawatir) terhadap lingkungan sekitar, yang menyebabkan ia tergantung
pada orang lain serta kurang percaya diri.
iv.
Perhatian
anak tunarungu sukar dialihkan, apabila ia sudah menyenangi suatu benda atau
pekerjaan tertentu.
v.
Memiliki
sifat polos, serta perasaannya umumnya dalam keadaan ekstrim tanpa banyak
nuansa.
vi.
Cepat
marah dan mudah tersinggung, sebagai akibat seringnya mengalami kekecewaan
karena sulitnya menyampaikan perasaan/keinginannya secara lisan ataupun dalam
memahami pembicaraan orang lain.
Karakteristik tunarungu dari segi
fisik/kesehatan adalah sebagai berikut.
Jalannya kaku dan agak membungkuk (jika organ keseimbangan yang ada pada telinga bagian dalam terganggu); gerak matanya lebih cepat; gerakan tangannya cepat/lincah; dan pernafasannya pendek; sedangkan dalam aspek kesehatan, pada umumnya sama dengan orang yang normal lainnya.
Jalannya kaku dan agak membungkuk (jika organ keseimbangan yang ada pada telinga bagian dalam terganggu); gerak matanya lebih cepat; gerakan tangannya cepat/lincah; dan pernafasannya pendek; sedangkan dalam aspek kesehatan, pada umumnya sama dengan orang yang normal lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar